PERHATIAN ... Aplikasi SPM Versi 14.1.0 ( terintegrasi dengan Aplikasi Perencanaan Kas / RENKAS G2 untuk Satker ) telah tersedia di Menu Download-Aplikasi... Terima kasih ..

Senin, 25 November 2013

KPPN Atambua, Tempat Berkarya dan Bersaudara di Tapal Batas Negara


Kota Atambua…ya, kalau kita mendengar Atambua, yang pertama kali terlintas di pikiran kita tentu wilayah perbatasan. Ini karena Atambua memang langsung berbatasan dengan ‘negara' tetangga, Timor Leste yang dahulu sempat menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saking identiknya dengan wilayah perbatasan, sampai ada sebuah lelucon yang bunyinya kira kira begini: “Kalau kita ingat waktu naik angkot, kopaja atau metro mini di Jakarta, maka ketika udah sampai di tujuan maka sang kondektur akan berteriak, "Yoo, senen abiis, senen abis... atau Blok M abiis, Blok M abisss.." sebagai tanda sudah waktunya kita turun. Nah, sebaliknya kalau kita naik bis dari ibukota Kupang ke Mota Ain (Daerah dekat Atambua yang menjadi perbatasan NKRI dan Timor Leste), maka sang kondekturnya juga akan berteriak, "Yoo kaka (panggilan untuk abang/mas), su sampe di mota ain.... Indonesia abiis... Indonesia abiis... Indonesia abiis...” Itu lah sedikit gambaran Kota Atambua, Kota Beriman, Kota Sahabat tempat kami berkarya dan berkeluarga.


Di daerah Tulamalae tepatnya di Jalan Diponegoro seperti biasa tampak lengang sebagaimana hari-hari biasanya. Di sisi jalan terlihat sebuah kompleks kantor yang di dalamnya ada sebuah gedung berlantai dua tampak berdiri megah. Itulah KPPN Atambua, instansi tempat kami bernaung saat ini. Berdiri kokoh di kota Atambua, kota terbesar kedua di pulau kecil Timor bagian barat, sekaligus menjadi wajah Indonesia di tapal batas antar Negara.

Dan seperti pagi - pagi yang lalu di Bulan November, para punggawa KPPN Atambua kembali menjalani rutinitas sebagai pejuang perbendaharaan, berlomba menjadi yang tercepat menyosong mesin absensi, diiringi canda tawa, senda gurau di tambah tingkah laku masing masing pegawai yang mampu mengocok isi perut, rasa senang pun tergambar dari senyum simpul  yang keluar  dari mulut kami kala berhasil melakukan absensi di pagi itu, sambil berucap di dalam hati “syukur lah, absen berhasil, berarti tidak ada potongan di akhir bulan nanti”.

Setelah absen, kami kembali ke pos masing masing , dari sinilah kesibukan dan rutinitas kami di mulai, dengan langsung melayani satuan kerja  yang datang untuk mengajukan Surat Perintah Membayar di front office, ada yang bekerja ringan sambil bercengkrama, bersenda gurau, serta berdiskusi membahas berita berita yang tentunya lagi hangat-hangat beredar melalui media cetak maupun elektronik, tak lupa segelas air teh hangat menambah seru nya obrolan di pagi itu. sesekali suara kami tertawa terbahak-bahak terdengar entah itu di sebabkan karena tingkah laku salah satu dari kami, atau pun ada cerita cerita lucu yang disampaikan. Begitu lah suasana kerja pagi itu suasana kerja yang penuh kekeluargaan, layaknya seperti satu keluarga utuh. Bekerja santai, namun tidak asal, Sehingga beban kerja yang di berikan kepada kami, bisa di selesaikan dan bisa di pertanggungjawabkan karena ada nya rasa gotong royong diantara kami. Walaupun kadang kendala-kendala bekerja masih saja ditemui salah satunya pemadaman listrik bergilir yang sering terjadi kami alami di Atambua.

Waktu pun terus berjalan, tak terasa hari pun sudah semakin siang, waktu istirahat pun telah tiba. kami pun siap siap untuk istirahat. Ada yang pulang menuju tempat tinggal untuk bertemu keluarga sejenak dan ada juga yang memilih istirahat di kantor. kami semua meninggalkan pekerjaan untuk sementara waktu, untuk beribadah, memberikan kesempatan kepada otot otot yang tegang agar kembali longgar, mata yang lelah agar kembali segar, serta tidak lupa mengisi perut yang sudah lapar, agar setelah istirahat kami semua kembali bisa berkarya di tapal batas Negara kota Atambua.

Tidak terasa waktu istirahat sudah hampir habis, kami pun berangkat menuju kantor tercinta untuk kembali berkarya, kantor yang tadi lengang dan sepi kembali ramai dengan rutinitas, kami kembali melayani setiap satuan kerja yang datang. Seperti biasa tempat yang paling ramai sudah pasti berada di front office karena disanalah awal pelayanan di mulai. Tampak para petugas dengan senyum manis nya melayani setiap satuan kerja yang datang baik itu untuk mengajukan Surat Perintah Membayar atau pun melakukan rekonsiliasi,

Tidak lupa kru di middle, dan back office juga mengalami kesibukan yang sama, masing masing berkarya, menuangkan ide, mengembangkan kreatifitas, bekerja sama, bergotong royong dengan tujuan menyelesaikan pekerjaan secara konsisten, tepat waktu, benar, dan dapat di pertanggung jawabakan sesuai janji layanan dan motto kami KPPN Atambua,Konsisten, Praktis, Puas, No-cost. Sehingga nantinya, diharapkan apabila jam kantor berakhir, kami bisa kembali ke tempat tinggal masing masing dengan tepat waktu dan tanpa ada beban yang mengganggu yang di akibatkan oleh pekerjaan yang tertunda.

Hari pun sudah semakin sore, kesibukan di kantor sudah tidak seperti pada saat pagi dan siang hari, hanya beberapa dari kami yang masih dikejar batas pengiriman data LKP dan GL ke Kantor Pusat, karena kami baru sadar bahwa hari ini mungkin saja giliran pemadaman listrik akan mendatangi kami sebentar lagi di KPPN Atambua tercinta.

Dan akhirnya, setelah menjalani aktivitas satu harian penuh,serta pekerjaan telah di pastikan selesai, tiba-tiba terdengar suara jeritan sirene…kriiinggg…kriiinggg….kriiinggg…. yang mengingatkan  bahwa jam telah menunjukkan pukul 17.00 WITA , dan itu artinya  jam kantor telah berakhir, waktunya untuk meninggalkan rutinitas kantor dan kembali menuju tempat tinggal masing – masing untuk bertemu keluarga tercinta. Kami pun kembali berlomba, menuju mesin absensi, untuk menjadi yang tercepat melaksanakan absensi, tak lupa di iringi canda tawa , senda gurau serta gelak tawa khas kami.

Setelah itu……….

            Tampak di Jalan Diponegoro Tempat lokasi KPPN Atambua kembali lengang…menunggu pagi….menunggu kami beraktivitas kembali….berkarya, menjalin kekeluargaan di KPPN Atambua tercinta, KPPN di Tapal Batas Negara Indonesia Raya……


 * Su = Sudah 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Himbauan : Mohon komentar saran dan pendapat tidak keluar dari tema pokok bahasan dan menghindari hal hal yang berbau sara, porno, fitnah, kekerasan dan pelecehan. Komentar yang tidak mematuhi himbauan diluar tanggung jawab admin dan akan segera di hapus.