Kota
Atambua…ya, kalau kita mendengar Atambua, yang pertama kali terlintas di
pikiran kita tentu wilayah perbatasan. Ini karena Atambua memang langsung
berbatasan dengan ‘negara' tetangga, Timor Leste yang dahulu sempat menjadi
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saking identiknya dengan wilayah
perbatasan, sampai ada sebuah lelucon yang
bunyinya kira kira begini: “Kalau kita ingat waktu naik angkot, kopaja atau
metro mini di Jakarta, maka ketika udah sampai di tujuan maka sang kondektur
akan berteriak, "Yoo, senen abiis, senen abis... atau Blok M abiis, Blok M
abisss.." sebagai tanda sudah waktunya kita turun. Nah, sebaliknya kalau
kita naik bis dari ibukota Kupang ke Mota Ain (Daerah dekat Atambua yang
menjadi perbatasan NKRI dan Timor Leste), maka sang kondekturnya juga akan
berteriak, "Yoo kaka (panggilan untuk abang/mas), su sampe di mota ain....
Indonesia abiis... Indonesia abiis... Indonesia abiis...” Itu lah sedikit
gambaran Kota Atambua, Kota Beriman, Kota Sahabat tempat kami berkarya dan
berkeluarga.
Di daerah
Tulamalae tepatnya di Jalan Diponegoro seperti biasa tampak lengang sebagaimana
hari-hari biasanya. Di sisi jalan terlihat sebuah kompleks kantor yang di
dalamnya ada sebuah gedung berlantai dua tampak berdiri megah. Itulah KPPN
Atambua, instansi tempat kami bernaung saat ini. Berdiri kokoh di kota Atambua,
kota terbesar kedua di pulau kecil Timor bagian barat, sekaligus menjadi wajah
Indonesia di tapal batas antar Negara.
Dan seperti pagi - pagi yang lalu di Bulan
November, para punggawa KPPN Atambua
kembali
menjalani rutinitas sebagai pejuang perbendaharaan, berlomba menjadi yang tercepat
menyosong mesin absensi, diiringi canda tawa, senda gurau di tambah tingkah
laku masing masing pegawai yang mampu mengocok isi perut, rasa senang pun
tergambar dari senyum simpul yang keluar
dari mulut kami kala berhasil melakukan
absensi di pagi itu, sambil berucap di dalam hati “syukur lah, absen berhasil, berarti tidak ada potongan di akhir bulan
nanti”.
Setelah absen, kami
kembali ke pos masing masing , dari
sinilah kesibukan dan rutinitas kami di mulai, dengan langsung melayani satuan kerja yang datang untuk mengajukan Surat Perintah
Membayar di front office, ada yang bekerja
ringan sambil bercengkrama, bersenda gurau, serta berdiskusi membahas berita
berita yang tentunya lagi hangat-hangat beredar melalui media cetak maupun
elektronik, tak lupa segelas air teh hangat menambah seru nya obrolan di pagi itu. sesekali suara kami
tertawa terbahak-bahak terdengar entah itu di sebabkan karena tingkah laku
salah satu dari kami, atau pun ada cerita cerita lucu yang disampaikan. Begitu
lah suasana kerja pagi itu
suasana kerja yang penuh kekeluargaan, layaknya seperti satu keluarga utuh.
Bekerja santai, namun tidak asal, Sehingga beban kerja yang di berikan kepada
kami, bisa di selesaikan dan bisa di pertanggungjawabkan karena ada nya rasa
gotong royong diantara kami. Walaupun kadang kendala-kendala bekerja masih saja
ditemui salah satunya pemadaman listrik bergilir yang sering terjadi kami alami
di Atambua.
Waktu pun terus
berjalan, tak terasa hari pun sudah semakin siang, waktu istirahat pun telah
tiba. kami pun siap siap untuk istirahat. Ada yang pulang menuju tempat tinggal
untuk bertemu keluarga sejenak dan ada juga yang memilih istirahat di kantor.
kami semua meninggalkan pekerjaan untuk sementara waktu, untuk beribadah,
memberikan kesempatan kepada otot otot yang tegang agar kembali longgar, mata
yang lelah agar kembali segar, serta tidak lupa mengisi perut yang sudah lapar,
agar setelah istirahat kami semua kembali bisa berkarya di tapal batas Negara
kota Atambua.
Tidak terasa waktu
istirahat sudah hampir habis, kami pun berangkat menuju kantor tercinta untuk
kembali berkarya, kantor yang tadi lengang dan sepi kembali ramai dengan rutinitas,
kami kembali melayani setiap satuan kerja yang datang. Seperti biasa tempat
yang paling ramai sudah pasti berada di front
office karena disanalah awal pelayanan di mulai. Tampak para petugas dengan
senyum manis nya melayani setiap satuan kerja yang datang baik itu untuk
mengajukan Surat Perintah Membayar atau pun melakukan rekonsiliasi,
Tidak lupa kru
di middle, dan back office juga mengalami kesibukan yang sama, masing masing
berkarya, menuangkan ide, mengembangkan kreatifitas, bekerja sama, bergotong
royong dengan tujuan menyelesaikan pekerjaan secara konsisten, tepat waktu,
benar, dan dapat di pertanggung jawabakan sesuai janji layanan dan motto kami
KPPN Atambua,Konsisten, Praktis, Puas, No-cost. Sehingga nantinya, diharapkan
apabila jam kantor berakhir, kami bisa kembali ke tempat tinggal masing masing
dengan tepat waktu dan tanpa ada beban yang mengganggu yang di akibatkan oleh
pekerjaan yang tertunda.
Hari pun sudah
semakin sore, kesibukan di kantor sudah tidak seperti pada saat pagi dan siang
hari, hanya beberapa dari kami yang masih dikejar batas pengiriman data LKP dan
GL ke Kantor Pusat, karena kami baru sadar bahwa hari ini mungkin saja giliran pemadaman listrik
akan mendatangi kami sebentar lagi di KPPN Atambua tercinta.
Dan akhirnya,
setelah menjalani aktivitas satu harian penuh,serta pekerjaan telah di pastikan
selesai, tiba-tiba terdengar suara jeritan
sirene…kriiinggg…kriiinggg….kriiinggg…. yang mengingatkan bahwa jam telah menunjukkan pukul 17.00 WITA
, dan itu artinya jam kantor telah
berakhir, waktunya untuk meninggalkan rutinitas kantor dan kembali menuju
tempat tinggal masing – masing untuk bertemu keluarga tercinta. Kami pun
kembali berlomba, menuju mesin absensi, untuk menjadi yang tercepat
melaksanakan absensi, tak lupa di iringi canda tawa , senda gurau serta gelak
tawa khas kami.
Setelah itu……….
Tampak
di Jalan Diponegoro Tempat lokasi KPPN Atambua kembali lengang…menunggu
pagi….menunggu kami beraktivitas kembali….berkarya, menjalin kekeluargaan di
KPPN Atambua tercinta, KPPN di Tapal Batas Negara Indonesia Raya……
* Su = Sudah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Himbauan : Mohon komentar saran dan pendapat tidak keluar dari tema pokok bahasan dan menghindari hal hal yang berbau sara, porno, fitnah, kekerasan dan pelecehan. Komentar yang tidak mematuhi himbauan diluar tanggung jawab admin dan akan segera di hapus.